Pagatan merupakan nama sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan yang penduduknya bermayoritaskan suku Bugis dan sering dikenal dengan Suku Bugis Pagatan.
Dari sejarah, yang ditulis oleh Nagtegaal Sejarawan asal Belanda Suku Bugis Pagatan tersebut bermula dari kedatangan seorang saudagar Bugis asal Wajo yang juga seorang Hartawan terkenal bernama Poewono Deka pada abad ke 18. Menurut Keterangan Nagtegaal, Kerajaan Kecil Pagatan didirikan pada pertengahan abad ke 18 oleh pedagang Bugis Asal dari Wajo yang bernama Poewono Deka atas peerkenan dari Sultan Banjarmasin. Kemudian Cucunya yang bernama Hasan Pangewa diangkat menjadi Raja di daerah ini. Untuk itu ia menulis dalam bukunya sebagai berikut:” Het rijkje Pagatan werd omstreeks het midden der achtiende eeuw gesticht door een vermogend boegineesch handelaar uit Wadjo (Zuid West Celebes) genaamd Poewono Deka, die van den Sultan Bandjarmasin vergunning kreeg zich aldaar tegen betaling van een bepalde pacht schat te vestigen. Hij werd opgepold door zijn kleinzoon Hassan Pangewa, die door den Sultan Bandjarmasin met den vosttelijken titel werd begitigd”
Menurut Lontara Kapiten La Mattone, seorang menteri kerajaan Pagatan dan Kusan yang ditulis pada tanggal 2 Jumadil Awal 1285 Hijriyah atau 21 Agustus 1868 yang menceritakan bahwa asal mula Pagatan dibuka oleh Hartawan dari Tanah Bugis Wajo. Yang bernama Pena Dekke. Yang tidak lain adalah Kakeknya Raja Pagatan Pertama.
Setiap daerah tentu mempunyai ciri khas sendiri, begitu juga dengan Pagatan yang sudah lama mengadakan upacara adat Mappanretasi. Upacara adat ini diselenggarakan sebagai simbol rasa syukur rakyat Pagatan yang rata-rata sebagai Nelayan dengan bersama-sama makan diatas kapal yang dihiasi pernak-pernik sehingga terlihat indah.
Ketertarikan kami dengan upacara adat ini diawali dari Dosen kami yang ternyata sedang menulis buku tentang Mappandretasi ini, sehingga kami ikut juga bersemangat membantu dan melibatkan diri dalam penulisan buku ini (lebih tepatnya ingin melihat keseruan mappanretasi).
Tanpa pikir panjang kami setuju dengan tawaran Dosen kami yaitu Drs. Rusdi Effendi,M.Hum untuk menghadiri lonceng pertama buku beliau di Pagatan Tanah Bumbu.
Ternyata benar menurut perkiraan kami selama ini, Mappandretasi merupakan sebuah uoacara adat yang sangat meriah, bahkan sambutan dari Bupati Tanah Bumbu dengan kedatangan kami sangat ramah sekali.
Komentar
Posting Komentar