TENGGELAMNYA KAPAL PERANG ONRUST
Kisah ini mengisahkan tentang sosok laki-laki memiliki kepribadian baik, berkarakter dan keberanian tinggi, laki-laki tersebut bernama Tumenggung Surapati yang merupakan salah satu pahlawan Nasional yang kita kenal hingga sekarang. mulanya dia terlahir sebagai budak, tetapi ketika seorang Bangsawan Belanda bernama Mr Noor mengabngkatnya sebagai anak.
Walaupun Tumenggung Surapati diangkat menjadi anak dari bangsawan Belanda tidak memudarkan kecurigaannya terhadap Belanda. Laki-laki ini dari awal telah heran dengan VOC yang berupa serikat dagang tetapi membawa senjata dan memaksakan monopoli serta tidak segan mencari permusuhan dengan penduduk, Surapati berfirasat Belanda suatu saat akan menjadi penjajah.
Mr Noor yang merupakan ayah angkat Surapati memiliki seorang putri cantik bernama Suzanne, putri inilah yang telah menaklukan hati Untung Surapati. cara berpikir dan sikap Belanda yang sombong dan Feodal yang dimiliki Mr Noor sehingga menolak keras kisah cinta Suzanne dan Surapati, dengan marahnya sang ayah mengurung Surapi ke penjara. Suzanne sangat terpukul dengan kejadian ini hingga membuat dirinya frustasi.
Surapati tentu saja tidak hanya berdiam diri meratapi nasib di Penjara, dia berhasil meloloskan diri dari Belanda dengan membawa rasa sakit hati yang mendalam. sejak itulah permusuhannya dengan Belanda semakin meruncing membuat dia akhirnya bergabung dengan para pejuang.
Surapati akhirnya berjuang keras berperang melawan VOC belanda di Batavia, Banten, Mataram dan Solo. dia terkenal dengan kebeanian sekaligus kecerdikan sehingga Belanda sering dikalahkan dan sangat dirugikan. ditangannya dan pasukannya banyak sekali tentara Belanda termasuk kapten Tack tewas dalam peperangan. atas jasanya ia telah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional melalui SK nomor 106/TK/1975 tanggal 3 November1975.
Nama Ornust (bahasa Belanda artinya selalu sibuk, tidak pernah istirahat). sebelumnya Ornust dijadikan nama salah satu pulau kecil di kepulauan seribu masuk wilayah DKI Jakarta sekarang. kala itu sebelum berhasil menaklukan Batavia (1602), Belanda (VOC) lebih dahulu menduduki pulau yang dinamaui Onrust ini, disini mereka bermarkas, mendirikan benteng dan melakukan kesibukan bongkar muat rempah-rempah dan hasil bumi lainnya yang mereka perdagangkan ke Eropa. Onrust dipilih karena letaknya relatif dekat dengan Batavia terdesak. hal ini karena Batavia di masa itu sering di serang oleh para pejuang. karena jasa dan arti penting pulau ini, maka salah satu kapal perang yang digunakan oleh Belanda untuk menyerang pasukan Antasari dalam perang Banjar dinamai Onrust.
para pejuang kita selama ini selalu berperang secara sportif hal ini berbeda dengan Belanda yang sering melakukan tipuan dan jebakan terhadap para pejuang, sehingga berhasil dikalahkan, dibunuh ataupun dibuang. meskipun pernah diserang di Kapuas, Belanda tidak langsung memperlakukan Surapati sebagai musuh. dia masih diharapkan dapat membantu Belanda terutama untuk menangkap Antasari. Sebab dalam kaca mata Belanda,Antasari lah pemimpin perlawanan yang paling berbahaya sepeninggal Hidayatullah. Belanda berusaha membujuk Tumenggung Surapati agar membantu Belanda menangkap Pangeran Antasari.
Desember 1859 Kapal Onrust Menuju muara Teweh, kapal Onrust berhenti di Lalutong Tuwur sekitar 3 km sebelum sampai Muara Teweh dan dari sini Belanda mengirim utusan agar Tumenggung Surapati berkenan datang di kapal Onrust untuk berunding. Tuenggung Surapati datang bersama 15 orang penggiring yang terdiri dari keluarga dan punakawan dalam sebuah upaya diplomasi untuk membujujk Surapati berdamai.Komandan Kapal Onrust Van Del Velde melakukan pendekatan kepada Surapati dengan mengantarkan Surapati bersama anak buahnya melihat-melihat meriam. setelah puas melihat-melihat meriam Tumenggung Surapati masuk ke dalam kamar untuk berunding disertai 4 orang anak dan menantunya. sepuluh punakawan lainnya beramah tamah bersama opsir diatas kapal. dalam perundingan itu Belanda menjanjikan hadiah antara lain memperlihatkan surat pengangkatan sebagai pangeran. keramah tamahan yang diperlihatkan dan sikap meyakinkan menyebabkan Letnan Bangert didampingi Haji Muhammad Thalib sebagaui juru runding dan perantara merasa puas akan keberhasilan misinya.,
Rombongan Tumenggung diantar menggunakan perahu-perahu tanpa atap, jika Belanda mengerti sebenarnya itu sudah mengisyaratkan akan ada perang saat itu. perahu-perahu lainnya berlabuh di sebelah huludari kapal Onrust. Serdadu Belanda tidak merasa curiga dengan kesiapan pihak Surapai saat itu, sehingga mereka tidak mempunyai senjata kecuali Van den Velde yang memiliki pedang di pinggangnya, Letnan Bangert juga tidak bersenjata. Gusti Lias dengan perahu secara berlahan berada disisi kapal melihat kondisi yang memungkinkan Ibon putera Tumenggung Surapati menghunus mandau sambil berteriak, teriakan ini menandakan peperangan dimulai yang menyebabkan anak buah Surapati berdatangan menyerbu kapal Ornust. Mandau Ibon mengenai letnan Bangert dan jatuh tersungkur dan Surapati menghunus mandaunya terhadap Van Der Velda hingga mandau tersebut berhasil merenggut nyawa Van Der Velda yang mendakan perang berakhir.
dalam waktu sekejap 400-500 orang anak buah Tumenggung Surapati telah berada diatas kapal, meriam dan senapan tidak berbunyi karena perkelahian terjadi dalam jarak dekat. para pemimpin perang Tumenggung Aripati, Tumenggung Mas Anom, tumenggung Kertapati ikut mengamuk di atas kapal Ornust, perkelahian ini berlangsung hampir satu jam, semua opsir dan serdadu Belanda yang berjumlah 90 orang ditewaskan, sebelum ditenggelamkan semua isi kapal perang itu seperti senapan, lila, meriam dan mesiu diambil.
Rombongan Tumenggung diantar menggunakan perahu-perahu tanpa atap, jika Belanda mengerti sebenarnya itu sudah mengisyaratkan akan ada perang saat itu. perahu-perahu lainnya berlabuh di sebelah huludari kapal Onrust. Serdadu Belanda tidak merasa curiga dengan kesiapan pihak Surapai saat itu, sehingga mereka tidak mempunyai senjata kecuali Van den Velde yang memiliki pedang di pinggangnya, Letnan Bangert juga tidak bersenjata. Gusti Lias dengan perahu secara berlahan berada disisi kapal melihat kondisi yang memungkinkan Ibon putera Tumenggung Surapati menghunus mandau sambil berteriak, teriakan ini menandakan peperangan dimulai yang menyebabkan anak buah Surapati berdatangan menyerbu kapal Ornust. Mandau Ibon mengenai letnan Bangert dan jatuh tersungkur dan Surapati menghunus mandaunya terhadap Van Der Velda hingga mandau tersebut berhasil merenggut nyawa Van Der Velda yang mendakan perang berakhir.
dalam waktu sekejap 400-500 orang anak buah Tumenggung Surapati telah berada diatas kapal, meriam dan senapan tidak berbunyi karena perkelahian terjadi dalam jarak dekat. para pemimpin perang Tumenggung Aripati, Tumenggung Mas Anom, tumenggung Kertapati ikut mengamuk di atas kapal Ornust, perkelahian ini berlangsung hampir satu jam, semua opsir dan serdadu Belanda yang berjumlah 90 orang ditewaskan, sebelum ditenggelamkan semua isi kapal perang itu seperti senapan, lila, meriam dan mesiu diambil.
kisah Tumenggung Surapati berikut perjuangannya menentang penjajah Belanda ini banyak diangkat dalam kisah-kisah rakyat dan drama radio yang menarik.
Sumber : Ahmad Bajie B. Tokoh Banjar Dalam Sejarah (Antara Legenda dan Kisah Nyata)
Komentar
Posting Komentar